ALAT ALAT BENGKEL WORKSHOP EQUIPMENT
Wednesday, September 4, 2019
1 Comment
Workshop equipment dapat didefinisikan sebagai perlengkapan-perlengkapan yang dipergunakan bengkel dalam hal ini bengkel otomotif. Workshop equipment bukan peralatan utama untuk melakukan perbaikan tetapi bersifat mempermudah, misalnya car lift, hydraulic press dongkrak, jack stand dan lain-lain. Sebuah bengkel otomotif dengan skala kecil tentunya memiliki perlengkapan yang lebih sedikit dan sederhana dibandingkan bengkel dengan skala yang lebih besar. Bisa saja sebuah bengkel sederhana hanya memiliki workshop equipment dongkrak buaya, sedangkan bengkel dengan skala yang besar memiliki semuanya.
Perlengkapan yang digunakan di bengkel harus digunakan dengan semesinya agar tidak terjadi hal – hal yang menyalahi SOP (Standar Operasional Prosedur). Setiap alat mempunyai standar pengoperasian masing – masing, biasanya dalam pembelian peralatan disertakan dengan cara penggunaan dan perawatan. Penggunaan alat yang sesuai prosedur akan mendapatkan banyak manfaat seperti waktu pekerjaan singkat, Usia alat semakin lama, dan yang terpenting keselamatan kerja. Jadi pergunakan alat sesuai prosedur dan aturan.
1.
CAR LIFT
a.
Tipe Single Post Car Lift
b.
Tipe Two Post Car Lift
a.
Tipe Four Post Car Lift
b.
KEAMANAN PENGOPERASIAN CAR LIFT
c.
CARA MENGGUNAKAN CAR LIFT
d.
PERAWATAN CAR LIFT
2.
Dongkrak (Jack)
a.
Crocodile jack / dongkrak
b.
Bottle jack / dongkrak botol
c.
Dongkrak Pantograf dan penggunaannya
d.
Pemeliharaan :
3.
Penopang (Jack stand)
a.
Perawatan
4.
Hydraulic Press
a.
Keselamatan
b.
Perawatan
5.
Forklift/garpu pembawa material
6.
Tali/tambang, seling dan hook.
a.
Pemasangan
seling dan hook
b.
Kerek/kran dan Takel
7.
Engine Stand
a.
Keselamatan
b.
Perawatan
8.
Grease Gun
a.
Pompa Pengisi Grease (Grease Gun Filler pump)
b.
Penampung Oli (Oil-Collecting)
Perlengkapan yang digunakan di bengkel harus digunakan dengan semesinya agar tidak terjadi hal – hal yang menyalahi SOP (Standar Operasional Prosedur). Setiap alat mempunyai standar pengoperasian masing – masing, biasanya dalam pembelian peralatan disertakan dengan cara penggunaan dan perawatan. Penggunaan alat yang sesuai prosedur akan mendapatkan banyak manfaat seperti waktu pekerjaan singkat, Usia alat semakin lama, dan yang terpenting keselamatan kerja. Jadi pergunakan alat sesuai prosedur dan aturan.
1.
CAR LIFT
Dalam perbaikan kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat,
sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang sering digunakan
salah satunya adalah alat pengangkat mobil (car lift).
Car lift merupakan alat
pengangkat kendaraan secara keseluruhan, sedangkan dongkrak hanya mengangkat
bagian tertentu saja. Dengan car lift memberikan keleluasaan yang lebih besar
kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa di bawah kendaraan dalam
memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik
dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah
dilakukan .Car lift pada umumnya hanya
digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena di samping harganya cukup mahal
juga membutuhkan tempat yang cukup luas. Jika ditinjau dari media penggeraknya
car lift dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu;
a.
penggerak mekanik (poros berulir),
b.
penggerak hidrolik
c.
dan penggerak pneumatic
Sedangkan jika tinjau dari
bentuknya car lift terdiri dari beberapa jenis, yaitu
a.
single post car lift
b.
Two post
car lift
c.
four post car lift.
a.
Tipe Single Post Car Lift
Single post artinya hanya menggunakan satu tiang (kaki). Pada car lift
tipe single post terdapat empat lengan penyangga yang terletak di ujung carlift
dan dapat diatur sedemikian rupa, panjang-pendeknya serta arah lengannya, untuk
menyesuaikan bidang tumpuan pada mobil sehingga mobil dapat terangkat dengan
aman. Jenis ini banyak digunakan
untuk pencucian kendaraan, karena dapat menjangkau
beberapa bagian mesin dengan leluasa.
Penempatan kendaraan pada penyagga harus benar-benar ditengah dan
seimbang, dan dilakukan oleh orang yang sudah terlatih, karena hanya
menggunakan satu tiang maka ketidakseimbangan dapat mengakibatkan terjatuhnya
kendaraan dari car lift.
Gambar 3.0.3 Tipe Single Post Car Lift
b.
Tipe Two Post Car Lift
Two post artinya bahwa carlift tersebut memiliki dua tiang (kaki). Car
lift jenis two post juga memiliki
landasan penyangga kendaraan yang dapat diatur untuk menyesuaikan dengan bodi/
rangka kendaraan. Car lift tipe ini cocok untuk perbaikan (servis) engine
maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint, tune up dan lain-lain.
a.
Tipe Four Post Car Lift
Four post berarti memiliki empat tiang (kaki). Tipe four post car lift,
memiliki tingkat keamanan yang paling baik karena mobil benar-benar berada di
atas car lift dengan keempat rodanya menapak secara baik. Akan tetapi tidak
cocok untuk perbaikan engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint dan lain-lain. Jenis ini paling banyak untuk
pekerjaan spooring, walaupun dapat juga digunakan untuk perbaikan engine yang
tidak perlu melepas roda.
Gambar 3.0.5
Tipe Four Post Car Lift
Jenis car lift yang fungsinya
sama dengan four post adalah jenis scissor car lift dan double scissor car
lift. Jenis ini walaupun konstruksinya berbeda namun jumlah tumpuan tiangnya
(kaki) adalah sama dengan four post, sehingga dalam pengelompokannya tergolong
jenis four post.
Gambar 3.0.6 Scissor car lift
Gambar 3.0.7 Double scissor car lift
b.
KEAMANAN PENGOPERASIAN CAR LIFT
Ketika mengoperasikan car lift dilarang ada penumpang atau ada orang di
dalam kendaraan. Pintu kendaraanpun juga harus tertutup rapat atau lebih aman
terkunci. Pastikan car lift memiliki
pengunci dan berfungsi dengan baik. Pengunci perfungsi untuk mengamankan agar
car lift tidak turun secara tiba-tiba apabila terjadi kebocoran hidraulik atau
kegagalan lain. Apabila dilengkapi dengan pengaman tambahan maka gunakan
sebagai pengaman ketika sedang dioperasikan. Apabila peralatan tidak bisa
berfungsi dengan sempurna, maka alat tersebut jangan digunakan. Lakukan
terlebih dahulu perbaikan, termasuk jika alat sudah tidak bisa bekerja cepat
seperti biasanya, mungkin minyak pelumas perlu dicek, atau terdapat kebocoran
pada sistem.
c.
CARA MENGGUNAKAN CAR LIFT
Bentuk konstruksi car lift yang digerakkan secara mekanik maupun
hidrolik, hampir tidak dapat dibedakan, termasuk cara menggunakannya pun hamper
sama. Dengan demikian, jika sudah bisa menggunakan car lift penggerak mekanik
maka otomatis akan dapat menggunakan penggerak hidrolik. Cara menggunakannya
adalah sebagai berikut :
Pindahkan kendaraan ke area car lift, dan atur posisi lengan penyangga
pada tempat yang aman untuk diangkat,
hinga kendaran dapat diangkat dengan aman. Faktor keamanan yang harus
diperhatikan adalah :
a.
Daya angkat car lift atau SWL (safe working
load) harus diatas berat kendaraan
b.
Posisi kendaraan pada car lift harus seimbang dan tepat pada dudukan yang
aman, untuk menghindari kendaran terguling.
c.
Disekitar car lift harus bebas dari barang-barang yang mungkin
mengganggu pada saat kendaraan diangkat.
d.
Tekan tombol motor listrik hingga kendaraan
terangkat setinggi yang diinginkan. Untuk car lift yang menggunakan lengan
pengangkat, sebelum mobil terangkat, periksa dahulu lengan pengangkat apakah
sudah tepat pada dudukan yang diharapkan dan terhindar dari komponen-komponen
yang mungkin rusak.
e.
Jika car lift
dilengkapi dengan alat pengaman (umumnya penggerak hidrolik) maka
pasanglah alat pengaman tersebut untuk mencegah kerusakan pada sistem hidrolik
car lift dan sekaligus mencegah car lift turun secara tiba-tiba.
d.
PERAWATAN CAR LIFT
1.
Lumasilah secara rutin bagian-bagian mekanik
yang bergesekan yaitu tiang penyangga untuk penggerak hidrolik dan poros
berulir pengerak mekanik.
2.
Tambahkan oli hidrolik pada car lift, jika oli
berkurang pada tabung oli
3.
Periksa secara rutin kebocoran oli pada seluruh
komponen system hidrolik.
2.
Dongkrak (Jack)
Tujuan mendongkrak mobil umumnya adalah untuk mengganti ban, namun tujuan
lain seperti melakukan inspeksi atau perbaikan sistem pengereman juga merupakan
salah satu aktivitas yang membutuhkan dongkrak sebagai sarana pendukung.
Walaupun mengoprasikan sebuah dongkrak terkesan sederhana, tetapi ada beberapa
prosedur yang perlu diketahui agar pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan
alat tersebut tidak berujung pada bencana. Berikut ini adalah prosedur
menggunakan dongkrak mobil dengan aman dan efektif :
1)
Pastikan bahwa Safe Working Load (SWL) dongkrak lebih besar dari beban
2)
Parkirlah mobil diatas permukaan yang rata agar
titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser.
3)
Pastikan agar mobil tidak dapat bergerak maju
atau mundur, oleh karena itu lakukan dengan mengganjal ban.
4)
Gunakan dongkrak hanya untuk mengangkat mobil,
bukan sebagai penopang untuk mempertahankan agar mobil tetap berada dalam
kondisi terangkat, selama proses perbaikan, kecuali hanya ganti ban.
5)
Lihat buku manual untuk posisi titik tumpu
dongkrak terbaik pada mobil. Langkah ini penting agar terhindar dari slip
ketika mendongkrak. Umumnya, titik
terbaik untuk mendongkrak terdapat di antara batang gardan dekat suspensi, atau
pada bagian bawah bodi yang menjadi rangka utama.
6)
Gunkan Jack Stand jika harus melakukan pekerjaan
dikolong mobil. Mengandalakan dongkrak sebagai penopang sangat berbahaya dan
dapat merenggut nyawa, karena dongkrak dirancang dengan tujuan utama untuk mengangkat
beban, bukan untuk menopangnya dalam jangka waktu yang lama.
7)
Jangan pernah menggunakan Jack Stand tanpa
mengganjal roda terlebih dahulu, karena mobil dapat menggelinding dan terlepas
dari Jack Stand yang menopangnya. Gunakan potongan balok untuk mengganjal
bagian ujung roda yang tidak ditopang Jack Stand.
8)
Setelah pekerjaan selesai, turunkan kembali
posisi dongkrak secara perlahan. Jika menggunakan Jack Stand, maka tambahkan
ketinggian posisi mobil dengan dongkrak untuk dapat mengeluarkan Jack Stand
dari kolong mobil, baru kemudian turunkan posisi dongkrak secara perlahan.
9)
Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan dongkrak, pastikan selalu bahwa dongkrak berada dalam kondisi
semestinya dan dapat berfungsi dengan baik
Gambar 3.0.8 Dongkrak terdapat beberapa macam yaitu
a.
Crocodile jack / dongkrak
Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan di
bengkel-bengkel ataupun digarasi kendaraan sekarang ada yang ukuran kecil
sehingga dapat di bawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack
dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang
menggesernya ke arah posisi yang diinginkan, di samping itu, waktu yang
dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman.
Gambar 3.0.9 Crocodile jack / dongkrak buaya
b.
Bottle jack / dongkrak botol
Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena
bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu
untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan
perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle
jack dapat dimasukkan ke dalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan
yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempis/
bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus
pada torak pengangkatnya supaya tidak menjadi bengkok.
Gambar 3.0.10 Bottle jack / dongkrak botol
Jangan sekali-kali bekerja di bawah
kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan
tersebut dengan stand (penopang)
Sebelum mengoperasikan dongkrak Anda harus mengecek hal-hal sebagai
berikut:
a.
Periksalah sistem hidrolik, pastikan tidak ada
kebocoran cairan.
b.
Apakah dongkrak tersebut mampu mengangkat beban
yang diinginkan.
c.
Sadelnya berputar dengan bebas, dan bertahan
pada posisinya pada waktu mendongkrak
Apabila dalam pemeriksaan
tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/ perbaikan sesuai SOP
(Standard Operational Prosedurs)
c.
Dongkrak Pantograf dan penggunaannya
Dongkrak pantograf digunakan untuk mengangkat beban ringan dan mudah
dibawa di dalam kendaraan. Dongkrak jenis ini biasanya tidak digunakan di
bengkel namun dongkrak bawaan mobil, sehingga setiap mobil biasanya dilengkapi
dengan dongkrak pantograf.
Gambar 3.0.11 Dongkrak pantograf
d.
Pemeliharaan :
Jagalah kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan,
berikan cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli
pada roda troli.
Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama.
Gunakanlah jack stand sebagai pengganti dongkrak Simpanlah dongkrak pada lokasi
yang aman di lantai bengkel Pelajarilah
buku manual servis, sebelum menggunakan
3.
Penopang (Jack stand)
Jack stand adalah penopang vertikal yang kuat, yang dapat disetel
sesuai dengan ketinggian yang berbeda-beda. Ada dua komponen utama dari jack
stand. Komponen pertama adalah assembly bagian bawah (base). Base digunakan
sebagai penopang yang kuat yang ditempatkan di tanah atau lantai workshop.
Komponen kedua adalah penopang vertikal lurus (tube). Tube ditahan secara
vertikal dan pada ketinggian khusus oleh base. Pada bagian atas tube dapat
ditambahkan sebuah fixture (sadel) untuk memberikan kontak yang lebih baik di
antara tube dan kendaraan. Kapasitas
maksimum akan berkisar hingga 18 ton. Kapasitas maksimum untuk jack stand
tertentu dapat ditemukan pada jack stand base.
Gambar 3.0.12 Penopang (Jack stand)
Petugas service akan mengangkat jack stand tube pada posisi sedekat
mungkin dengan bagian bawah badan kendaraan. Lock pin assembly kemudian
menahantube pada posisi tersebut pada jack stand base. Dongkrak kemudian
diturunkan sampai kendaraan ditahan oleh jack stand. Kendaraan sekarang siap
untuk dikerjakan. Stand, Collar dan Silinder Hidraulik dapat digunakan untuk
mengangkat maupun menahan kendaraan.
Gambar 3.0.13 Pengaplikasian Jack Stand Pada Mobil
a.
Perawatan
Pastikan jack stand selalu dalam keadaan bersih. Bersihkan kotoran dan
oli. Periksa semua komponen jack stand secara teratur untuk memastikan bahwa
komponen-komponen tersebut berada dalam kondisi baik. Jangan menggunakan jack
stand yang sudah retak atau komponen-komponen yang sudah rusak.
Jack stand dan lift stand
dirancang untuk menggabungkan fungsi sebuah dongkrak (alat pengangkat)
dan stand (alat penopang).
Saat ini Caterpillar menggunakan istilah Lift Stand untuk menggambarkan
kisaran jack stand yang ada sekarang, bukan dengan istilah yang digunakan
sebelumnya yaitu “Jack Stand.” Pengangkatan
dilakukan dengan memberikan tekanan pada spring return hydraulic cylinder yang
berfungsi sendiri.
Sebuah perangkat pengunci yang terdiri dari ring berulir pada tabung
silinder berulir (threaded cylindrical tube) di dalam case pada Caterpillar
Lift Stand yang digunakan saat ini atau pin tunggal atau ganda melalui tube
atau column extension pada Jack Stand digunakan untuk menopang beban (misalnya
mesin) setelah dinaikkan pada posisi yang diingnkan.
4.
Hydraulic Press
Hydraulic press terdiri dari channel beam baja. Dua channel beam
vertical dihubungkan di bagian atas dengan dua channel beam horizontal. Channel
beam bagian atas menahan press bar yang ditahan secara hydraulic. Dua channel
beam horizontal lagi digunakan sebagai support di bawah hydraulic press
bar.
Tool ini digunakan untuk mendorong suatu part ke dalam atau keluar dari
part kedua yang telah terpasang dengan kuat. Hydraulic press digunakan dengan
jenis aplikasi yang sama dengan arbour press. Perbedaan utamanya adalah bahwa
lebih banyak tenaga dapat digunakan pada hydraulic press.
Gambar 3.0.14 Hydraulic press
Gerakan oli ke cylinder hydraulic disebabkan oleh sebuah pump. Pump
digerakkan oleh tangan, electric motor, atau udara bertekanan. Perlengkapan
khusus dapat dipasang pada press bar untuk membantu dalam pekerjaan khusus.
Gerakan horizontal cylinder hydraulic memungkinkan operator melakukan pelurusan
(alignment) akhir dengan mudah pada press bar dan material yang akan
dikerjakan.
a.
Keselamatan
Jaga tangan agar tetap jauh dari press bar selama hydraulic press itu
dioperasikan. Jaga semua peralatan peringatan safety pada posisinya. Hati-hati,
jangan biarkan part terlepas dan mengenai operator saat tertekan keluar oleh
hydraulic press. Pastikan operator mempunyai pelindung jika bahan yang
dikerjakan pada hydraulic press dapat patah. Material harus ditahan dengan kuat
pada penyangga datar sebelum press bar diturunkan.
Periksa lock pin dan lubang-lubang apakah ada yang rusak dan aus
sebelum hydraulic press digunakan. Jangan membiarkan part terjatuh ke lantai
ketika komponen didorong oleh hydraulic press. Ikutilah prosedur keselamatan
untuk sistem hydraulic.
b.
Perawatan
Jagalah kebersihan hydraulic press dari kotoran dan oli. Ikutilah
petunjuk perawatan untuk hydraulic press yang digunakan.
5.
Forklift/garpu pembawa material
Forklift dapat berupa forklift dorong atau forklift kendaraan. Alat ini
digunakan untuk membawa atau memindahkan material dari tempat satu ke tempat
yang lain.
Gambar 3.0.15 Forklift/garpu pembawa material
6.
Tali/tambang, seling dan hook.
Tali/tambang, seling dan hook digunakan untuk mengikat atau menahan
material yang akan diangkat. Pemasangan tali/seling pada engine:
a.
Tali atau seling ditempatkan pada bagian bawah
engine supaya tidak merusak engine saat diangkat.
b.
Upayakan tali/seling dapat menahan beban secara
merata.
c.
Pusat pengangkatan sedekat mungkin dengan titik
keseimbangan engine.
d.
Gunakan alat khusus bila ada.
Gambar 3.0.16 Pemasangan Tali/tambang pada Engine
a.
Pemasangan
seling dan hook
Pada blok engine biasa dipasang pengait/hook untuk memasang tali atau
seling sewaktu akan mengangkat engine guna perbaikan. Prosedur pemasangan hook:
a.
Bautkan hook pada sudut-sudut blok paling
ujung secara silang agar didapat
keseimbangan.
b.
Kaitkan pengait
pada seling dengan
hook secara tepat, sehingga kaitan antara seling dan
hook benar-benar kuat.
c.
Pastikan
bahwa kaitan benar - benar mati / kuat, baru melakukan pengangkatan
engine.
Gambar 3.0.17 Pemasangan seling dan hook
b.
Kerek/kran dan Takel
Kerek/kran dan Takel adalah alat untuk mengangkat material/part atau
komponen. Pada bengkel otomotif alat ini biasa digunakan untuk mengangkat
engine, transmisi sewaktu akan diperbaiki dan memasangkan kembali sewaktu
perbaikan sudah selesai. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Kran ataupun
Takel:
a.
Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk
mengoperasikan peralatan pengangkat.
b.
Takel pengangkat harus benar-benar terpasang
baik pada tempatnya.
c.
Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri,
perlu dilakukan secara tim.
d.
Upayakan jangan ada orang lalu-lalang dibawah
alat pengangkat.
e.
Upayakan material/komponen/part jangan sampai
tergantung terlalu lama pada alat pengangkat.
f.
Upayakan perlahan-lahan dan berhati–hati sewaktu
menurunkan material/komponen/part.
Gambar 3.16 Kran
lantai dan kerek/takel Gambar 3.17 Pengangkatan engine dengan Kran lantai
7.
Engine Stand
Tool ini digunakan sebagai support untuk engine dengan empat atau enam
cylinder saat engine dalam proses rebuild. Engine dapat dibersihkan, dibongkar
dan dipasang sambil ditahan oleh engine stand. Plat adapter harus dikencangkan
dengan bolt pada engine. Plat adapter kemudian dikencangkan dengan bolt pada
engine stand. Saat berada di atas engine stand, engine dapat diputar dan
ditahan dalam delapan posisi.
Gambar 3.18 Small Engine Stand
a.
Keselamatan
Pastikan bahwa plat adapter terpasang kuat pada engine dengan empat
buah bolt. Jangan menggunakan bolt yang sudah rusak. Adapter tube harus
dipasang sedekat mungkin dengan titik berat engine untuk meminimalkan
pemindahan berat keseimbangan saat engine diputar.
b.
Perawatan
Jagalah kebersihan engine stand dari kotoran dan oli. Periksalah
adaptor tube dan adapter plate, gantilah apabila sudah retak atau aus.
8.
Grease Gun
Grease gun terdiri dari tabung berukuran panjang 300 mm dan diameter 62
mm dengan flexible nozzle serta handle berukuran 300 mm yang menggerakkan pump
assembly. Flexible nozzle terdiri dari selang karet berukuran 200 mm dengan
fitting pada bagian ujung dan dihubungkan ke pipa baja berdiameter kecil 100 mm
yang memanjang dari bagian head gun. Grease cartridge berdiameter 57 mm dengan
panjang 9 inchi dan dimasukkan ke dalam tabung. Grease gun digunakan untuk
perawatan pada semua model mesin dan workshop tool.
a.
Pompa Pengisi Grease (Grease Gun Filler pump)
Alat ini digunakan untuk
mengisikan grease ke ball joint, tie rod dan komponen lain yang menggunakan
pelumas grease dan dilengkapi nipel.
Gambar 3.19 Pompa Pengisi Grease (Grease Gun Filler pump)
b.
Penampung Oli (Oil-Collecting)
Kelengkapan ini digunakan untuk menampung oli langsung dari mesin saat
menguras oli untuk diganti. Penggunaan penampung oli ini menuntut posisi mobil
terangkat tinggi sehingga dibutuhkan carlift.
Gambar 3.20 Penampung Oli (Oil-Collecting)
This is my first time i visit here. I found so many interesting stuff in your blog especially its discussion. From the tons of comments on your articles, I guess I am not the only one having all the enjoyment here keep up the good work Gearwrench 85062
ReplyDelete