-->

ALAT ALAT BENGKEL WORKSHOP EQUIPMENT

Workshop equipment dapat didefinisikan sebagai perlengkapan-perlengkapan yang dipergunakan bengkel dalam hal ini bengkel otomotif. Workshop equipment bukan peralatan utama untuk melakukan perbaikan tetapi bersifat mempermudah, misalnya car lift, hydraulic press dongkrak, jack stand dan lain-lain. Sebuah bengkel otomotif dengan skala kecil tentunya memiliki perlengkapan yang lebih sedikit dan sederhana dibandingkan bengkel dengan skala yang lebih besar. Bisa saja sebuah bengkel sederhana hanya memiliki workshop equipment dongkrak buaya, sedangkan bengkel dengan skala yang besar memiliki semuanya.

Perlengkapan yang digunakan di bengkel harus digunakan dengan semesinya agar tidak terjadi hal – hal yang menyalahi SOP (Standar Operasional Prosedur). Setiap alat mempunyai standar pengoperasian masing – masing, biasanya dalam pembelian peralatan disertakan dengan cara penggunaan dan perawatan. Penggunaan alat yang sesuai prosedur akan mendapatkan banyak manfaat seperti waktu pekerjaan singkat, Usia alat semakin lama, dan yang terpenting keselamatan kerja. Jadi pergunakan alat sesuai prosedur dan aturan.


1.    CAR LIFT

Dalam perbaikan kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut.  Peralatan hidrolik yang sering digunakan salah satunya adalah alat pengangkat mobil (car lift). 
Car lift  merupakan alat pengangkat kendaraan secara keseluruhan, sedangkan dongkrak hanya mengangkat bagian tertentu saja. Dengan car lift memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa di bawah kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan .Car lift  pada umumnya hanya digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena di samping harganya cukup mahal juga membutuhkan tempat yang cukup luas. Jika ditinjau dari media penggeraknya car lift dibedakan menjadi beberapa  macam, yaitu;
a.       penggerak mekanik (poros berulir),
b.      penggerak hidrolik
c.       dan penggerak pneumatic
Sedangkan jika tinjau dari bentuknya car lift terdiri dari beberapa jenis, yaitu
a.       single post car lift
b.      Two post  car lift
c.       four post car lift. 

a.    Tipe Single Post Car Lift

Single post artinya hanya menggunakan satu tiang (kaki). Pada car lift tipe single post terdapat empat lengan penyangga yang terletak di ujung carlift dan dapat diatur sedemikian rupa, panjang-pendeknya serta arah lengannya, untuk menyesuaikan bidang tumpuan pada mobil sehingga mobil dapat terangkat dengan aman.  Jenis ini banyak digunakan untuk  pencucian kendaraan, karena dapat menjangkau beberapa bagian mesin dengan leluasa.
Penempatan kendaraan pada penyagga harus benar-benar ditengah dan seimbang, dan dilakukan oleh orang yang sudah terlatih, karena hanya menggunakan satu tiang maka ketidakseimbangan dapat mengakibatkan terjatuhnya kendaraan dari car lift.

Gambar 3.0.3 Tipe Single Post Car Lift

b.    Tipe Two Post Car Lift

Two post artinya bahwa carlift tersebut memiliki dua tiang (kaki). Car lift jenis two post  juga memiliki landasan penyangga kendaraan yang dapat diatur untuk menyesuaikan dengan bodi/ rangka kendaraan. Car lift tipe ini cocok untuk perbaikan (servis) engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint, tune up dan lain-lain.

a.    Tipe Four Post Car Lift

Four post berarti memiliki empat tiang (kaki). Tipe four post car lift, memiliki tingkat keamanan yang paling baik karena mobil benar-benar berada di atas car lift dengan keempat rodanya menapak secara baik. Akan tetapi tidak cocok untuk perbaikan engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint  dan lain-lain. Jenis ini paling banyak untuk pekerjaan spooring, walaupun dapat juga digunakan untuk perbaikan engine yang tidak perlu melepas roda.


Gambar 3.0.5 Tipe Four Post Car Lift
 Jenis car lift yang fungsinya sama dengan four post adalah jenis scissor car lift dan double scissor car lift. Jenis ini walaupun konstruksinya berbeda namun jumlah tumpuan tiangnya (kaki) adalah sama dengan four post, sehingga dalam pengelompokannya tergolong jenis four post.


Gambar 3.0.6 Scissor car lift


Gambar 3.0.7 Double scissor car lift

b.    KEAMANAN PENGOPERASIAN CAR LIFT

Ketika mengoperasikan car lift dilarang ada penumpang atau ada orang di dalam kendaraan. Pintu kendaraanpun juga harus tertutup rapat atau lebih aman terkunci.  Pastikan car lift memiliki pengunci dan berfungsi dengan baik. Pengunci perfungsi untuk mengamankan agar car lift tidak turun secara tiba-tiba apabila terjadi kebocoran hidraulik atau kegagalan lain. Apabila dilengkapi dengan pengaman tambahan maka gunakan sebagai pengaman ketika sedang dioperasikan. Apabila peralatan tidak bisa berfungsi dengan sempurna, maka alat tersebut jangan digunakan. Lakukan terlebih dahulu perbaikan, termasuk jika alat sudah tidak bisa bekerja cepat seperti biasanya, mungkin minyak pelumas perlu dicek, atau terdapat kebocoran pada sistem.

c.    CARA MENGGUNAKAN CAR LIFT

Bentuk konstruksi car lift yang digerakkan secara mekanik maupun hidrolik, hampir tidak dapat dibedakan, termasuk cara menggunakannya pun hamper sama. Dengan demikian, jika sudah bisa menggunakan car lift penggerak mekanik maka otomatis akan dapat menggunakan penggerak hidrolik. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut : 
Pindahkan kendaraan ke area car lift, dan atur posisi lengan penyangga pada tempat yang aman untuk diangkat,  hinga kendaran dapat diangkat dengan aman. Faktor keamanan yang harus diperhatikan adalah :
a.     Daya angkat car lift atau SWL (safe working load) harus diatas berat kendaraan
b.     Posisi kendaraan pada car lift  harus seimbang dan tepat pada dudukan yang aman, untuk menghindari kendaran terguling.
c.      Disekitar car lift  harus bebas dari barang-barang yang mungkin mengganggu pada saat kendaraan diangkat.
d.     Tekan tombol motor listrik hingga kendaraan terangkat setinggi yang diinginkan. Untuk car lift yang menggunakan lengan pengangkat, sebelum mobil terangkat, periksa dahulu lengan pengangkat apakah sudah tepat pada dudukan yang diharapkan dan terhindar dari komponen-komponen yang mungkin rusak.
e.     Jika car lift  dilengkapi dengan alat pengaman (umumnya penggerak hidrolik) maka pasanglah alat pengaman tersebut untuk mencegah kerusakan pada sistem hidrolik car lift dan sekaligus mencegah car lift turun secara tiba-tiba.

d.    PERAWATAN CAR LIFT

1.       Lumasilah secara rutin bagian-bagian mekanik yang bergesekan yaitu tiang penyangga untuk penggerak hidrolik dan poros berulir pengerak mekanik.
2.       Tambahkan oli hidrolik pada car lift, jika oli berkurang pada tabung oli
3.       Periksa secara rutin kebocoran oli pada seluruh komponen system hidrolik.

2.    Dongkrak (Jack)

Tujuan mendongkrak mobil umumnya adalah untuk mengganti ban, namun tujuan lain seperti melakukan inspeksi atau perbaikan sistem pengereman juga merupakan salah satu aktivitas yang membutuhkan dongkrak sebagai sarana pendukung.
Walaupun mengoprasikan sebuah dongkrak terkesan sederhana, tetapi ada beberapa prosedur yang perlu diketahui agar pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan alat tersebut tidak berujung pada bencana. Berikut ini adalah prosedur menggunakan dongkrak mobil dengan aman dan efektif :
1)      Pastikan bahwa Safe Working Load (SWL)  dongkrak lebih besar dari beban 
2)      Parkirlah mobil diatas permukaan yang rata agar titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser.
3)      Pastikan agar mobil tidak dapat bergerak maju atau mundur, oleh karena itu lakukan dengan mengganjal ban.
4)      Gunakan dongkrak hanya untuk mengangkat mobil, bukan sebagai penopang untuk mempertahankan agar mobil tetap berada dalam kondisi terangkat, selama proses perbaikan, kecuali hanya ganti ban.
5)      Lihat buku manual untuk posisi titik tumpu dongkrak terbaik pada mobil. Langkah ini penting agar terhindar dari slip ketika  mendongkrak. Umumnya, titik terbaik untuk mendongkrak terdapat di antara batang gardan dekat suspensi, atau pada bagian bawah bodi yang menjadi rangka utama.
6)      Gunkan Jack Stand jika harus melakukan pekerjaan dikolong mobil. Mengandalakan dongkrak sebagai penopang sangat berbahaya dan dapat merenggut nyawa, karena dongkrak dirancang dengan tujuan utama untuk mengangkat beban, bukan untuk menopangnya dalam jangka waktu yang lama.
7)      Jangan pernah menggunakan Jack Stand tanpa mengganjal roda terlebih dahulu, karena mobil dapat menggelinding dan terlepas dari Jack Stand yang menopangnya. Gunakan potongan balok untuk mengganjal bagian ujung roda yang tidak ditopang Jack Stand.
8)      Setelah pekerjaan selesai, turunkan kembali posisi dongkrak secara perlahan. Jika menggunakan Jack Stand, maka tambahkan ketinggian posisi mobil dengan dongkrak untuk dapat mengeluarkan Jack Stand dari kolong mobil, baru kemudian turunkan posisi dongkrak secara perlahan.
9)      Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan dongkrak, pastikan selalu bahwa dongkrak berada dalam kondisi semestinya dan dapat berfungsi dengan baik


Gambar 3.0.8 Dongkrak terdapat beberapa macam yaitu

a.    Crocodile jack / dongkrak

Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan di bengkel-bengkel ataupun digarasi kendaraan sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat di bawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang menggesernya ke arah posisi yang diinginkan, di samping itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman.


Gambar 3.0.9 Crocodile jack / dongkrak buaya

b.    Bottle jack / dongkrak botol

Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan ke dalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempis/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya tidak menjadi bengkok.


Gambar 3.0.10 Bottle jack / dongkrak botol
Jangan sekali-kali bekerja di bawah  kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)
Sebelum mengoperasikan dongkrak Anda harus mengecek hal-hal sebagai berikut:
a.       Periksalah sistem hidrolik, pastikan tidak ada kebocoran cairan.
b.      Apakah dongkrak tersebut mampu mengangkat beban yang diinginkan.
c.       Sadelnya berputar dengan bebas, dan bertahan pada posisinya pada waktu mendongkrak 
Apabila dalam  pemeriksaan tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/ perbaikan sesuai SOP (Standard Operational Prosedurs)

c.    Dongkrak Pantograf dan penggunaannya

Dongkrak pantograf digunakan untuk mengangkat beban ringan dan mudah dibawa di dalam kendaraan. Dongkrak jenis ini biasanya tidak digunakan di bengkel namun dongkrak bawaan mobil, sehingga setiap mobil biasanya dilengkapi dengan dongkrak pantograf.


Gambar 3.0.11 Dongkrak pantograf

d.    Pemeliharaan :

Jagalah kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan, berikan cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli pada roda troli.
Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama. Gunakanlah jack stand sebagai pengganti dongkrak Simpanlah dongkrak pada lokasi yang aman di lantai bengkel  Pelajarilah buku manual servis, sebelum menggunakan

3.    Penopang (Jack stand)

Jack stand adalah penopang vertikal yang kuat, yang dapat disetel sesuai dengan ketinggian yang berbeda-beda. Ada dua komponen utama dari jack stand. Komponen pertama adalah assembly bagian bawah (base). Base digunakan sebagai penopang yang kuat yang ditempatkan di tanah atau lantai workshop. Komponen kedua adalah penopang vertikal lurus (tube). Tube ditahan secara vertikal dan pada ketinggian khusus oleh base. Pada bagian atas tube dapat ditambahkan sebuah fixture (sadel) untuk memberikan kontak yang lebih baik di antara tube dan kendaraan.  Kapasitas maksimum akan berkisar hingga 18 ton. Kapasitas maksimum untuk jack stand tertentu dapat ditemukan pada jack stand base.


Gambar 3.0.12 Penopang (Jack stand)
Petugas service akan mengangkat jack stand tube pada posisi sedekat mungkin dengan bagian bawah badan kendaraan. Lock pin assembly kemudian menahantube pada posisi tersebut pada jack stand base. Dongkrak kemudian diturunkan sampai kendaraan ditahan oleh jack stand. Kendaraan sekarang siap untuk dikerjakan. Stand, Collar dan Silinder Hidraulik dapat digunakan untuk mengangkat maupun menahan kendaraan.


Gambar 3.0.13 Pengaplikasian Jack Stand Pada Mobil

a.   Perawatan

Pastikan jack stand selalu dalam keadaan bersih. Bersihkan kotoran dan oli. Periksa semua komponen jack stand secara teratur untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut berada dalam kondisi baik. Jangan menggunakan jack stand yang sudah retak atau komponen-komponen yang sudah rusak.
Jack stand dan lift stand  dirancang untuk menggabungkan fungsi sebuah dongkrak (alat pengangkat) dan stand (alat penopang).
Saat ini Caterpillar menggunakan istilah Lift Stand untuk menggambarkan kisaran jack stand yang ada sekarang, bukan dengan istilah yang digunakan sebelumnya yaitu “Jack Stand.”  Pengangkatan dilakukan dengan memberikan tekanan pada spring return hydraulic cylinder yang berfungsi sendiri.
Sebuah perangkat pengunci yang terdiri dari ring berulir pada tabung silinder berulir (threaded cylindrical tube) di dalam case pada Caterpillar Lift Stand yang digunakan saat ini atau pin tunggal atau ganda melalui tube atau column extension pada Jack Stand digunakan untuk menopang beban (misalnya mesin) setelah dinaikkan pada posisi yang diingnkan.

4.    Hydraulic Press

Hydraulic press terdiri dari channel beam baja. Dua channel beam vertical dihubungkan di bagian atas dengan dua channel beam horizontal. Channel beam bagian atas menahan press bar yang ditahan secara hydraulic. Dua channel beam horizontal lagi digunakan sebagai support di bawah hydraulic press bar. 
Tool ini digunakan untuk mendorong suatu part ke dalam atau keluar dari part kedua yang telah terpasang dengan kuat. Hydraulic press digunakan dengan jenis aplikasi yang sama dengan arbour press. Perbedaan utamanya adalah bahwa lebih banyak tenaga dapat digunakan pada hydraulic press. 

Gambar 3.0.14 Hydraulic press
Gerakan oli ke cylinder hydraulic disebabkan oleh sebuah pump. Pump digerakkan oleh tangan, electric motor, atau udara bertekanan. Perlengkapan khusus dapat dipasang pada press bar untuk membantu dalam pekerjaan khusus. Gerakan horizontal cylinder hydraulic memungkinkan operator melakukan pelurusan (alignment) akhir dengan mudah pada press bar dan material yang akan dikerjakan.

a.   Keselamatan

Jaga tangan agar tetap jauh dari press bar selama hydraulic press itu dioperasikan. Jaga semua peralatan peringatan safety pada posisinya. Hati-hati, jangan biarkan part terlepas dan mengenai operator saat tertekan keluar oleh hydraulic press. Pastikan operator mempunyai pelindung jika bahan yang dikerjakan pada hydraulic press dapat patah. Material harus ditahan dengan kuat pada penyangga datar sebelum press bar diturunkan.
Periksa lock pin dan lubang-lubang apakah ada yang rusak dan aus sebelum hydraulic press digunakan. Jangan membiarkan part terjatuh ke lantai ketika komponen didorong oleh hydraulic press. Ikutilah prosedur keselamatan untuk sistem hydraulic.

b.   Perawatan

Jagalah kebersihan hydraulic press dari kotoran dan oli. Ikutilah petunjuk perawatan untuk hydraulic press yang digunakan.

5.    Forklift/garpu pembawa material

Forklift dapat berupa forklift dorong atau forklift kendaraan. Alat ini digunakan untuk membawa atau memindahkan material dari tempat satu ke tempat yang lain.


Gambar 3.0.15 Forklift/garpu pembawa material

6.    Tali/tambang, seling dan hook.

Tali/tambang, seling dan hook digunakan untuk mengikat atau menahan material yang akan diangkat. Pemasangan tali/seling pada engine:
a.       Tali atau seling ditempatkan pada bagian bawah engine supaya tidak merusak engine saat diangkat.
b.      Upayakan tali/seling dapat menahan beban secara merata.
c.       Pusat pengangkatan sedekat mungkin dengan titik keseimbangan engine.
d.      Gunakan alat khusus bila ada.


Gambar 3.0.16 Pemasangan Tali/tambang pada Engine

a.    Pemasangan seling dan hook

Pada blok engine biasa dipasang pengait/hook untuk memasang tali atau seling sewaktu akan mengangkat engine guna perbaikan. Prosedur pemasangan hook:
a.       Bautkan hook pada sudut-sudut blok  paling  ujung   secara silang agar didapat keseimbangan.
b.      Kaitkan pengait  pada  seling  dengan  hook  secara   tepat, sehingga kaitan antara seling dan hook benar-benar kuat.
c.       Pastikan   bahwa   kaitan   benar - benar  mati / kuat, baru melakukan pengangkatan engine.


Gambar 3.0.17 Pemasangan seling dan hook

b.   Kerek/kran dan Takel

Kerek/kran dan Takel adalah alat untuk mengangkat material/part atau komponen. Pada bengkel otomotif alat ini biasa digunakan untuk mengangkat engine, transmisi sewaktu akan diperbaiki dan memasangkan kembali sewaktu perbaikan sudah selesai. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Kran ataupun Takel:
a.         Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan pengangkat.
b.        Takel pengangkat harus benar-benar terpasang baik pada tempatnya.
c.         Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri, perlu dilakukan secara tim.
d.        Upayakan jangan ada orang lalu-lalang dibawah alat  pengangkat.
e.        Upayakan material/komponen/part jangan sampai tergantung terlalu lama pada alat pengangkat. 
f.          Upayakan perlahan-lahan dan berhati–hati sewaktu menurunkan material/komponen/part.
                                                   
Gambar 3.16 Kran lantai dan kerek/takel                       Gambar 3.17  Pengangkatan engine dengan Kran lantai

7.    Engine Stand 

Tool ini digunakan sebagai support untuk engine dengan empat atau enam cylinder saat engine dalam proses rebuild. Engine dapat dibersihkan, dibongkar dan dipasang sambil ditahan oleh engine stand. Plat adapter harus dikencangkan dengan bolt pada engine. Plat adapter kemudian dikencangkan dengan bolt pada engine stand. Saat berada di atas engine stand, engine dapat diputar dan ditahan dalam delapan posisi.


Gambar 3.18 Small Engine Stand

a.   Keselamatan

Pastikan bahwa plat adapter terpasang kuat pada engine dengan empat buah bolt. Jangan menggunakan bolt yang sudah rusak. Adapter tube harus dipasang sedekat mungkin dengan titik berat engine untuk meminimalkan pemindahan berat keseimbangan saat engine diputar.

b.   Perawatan

Jagalah kebersihan engine stand dari kotoran dan oli. Periksalah adaptor tube dan adapter plate, gantilah apabila sudah retak atau aus.

8.    Grease Gun 

Grease gun terdiri dari tabung berukuran panjang 300 mm dan diameter 62 mm dengan flexible nozzle serta handle berukuran 300 mm yang menggerakkan pump assembly. Flexible nozzle terdiri dari selang karet berukuran 200 mm dengan fitting pada bagian ujung dan dihubungkan ke pipa baja berdiameter kecil 100 mm yang memanjang dari bagian head gun. Grease cartridge berdiameter 57 mm dengan panjang 9 inchi dan dimasukkan ke dalam tabung. Grease gun digunakan untuk perawatan pada semua model mesin dan workshop tool.

a.   Pompa Pengisi Grease (Grease Gun Filler pump)

 Alat ini digunakan untuk mengisikan grease ke ball joint, tie rod dan komponen lain yang menggunakan pelumas grease dan dilengkapi nipel.



Gambar  3.19 Pompa Pengisi Grease (Grease Gun Filler pump)

b.   Penampung Oli (Oil-Collecting)

Kelengkapan ini digunakan untuk menampung oli langsung dari mesin saat menguras oli untuk diganti. Penggunaan penampung oli ini menuntut posisi mobil terangkat tinggi sehingga dibutuhkan carlift. 

Gambar 3.20  Penampung Oli (Oil-Collecting)

1 Response to "ALAT ALAT BENGKEL WORKSHOP EQUIPMENT "

  1. This is my first time i visit here. I found so many interesting stuff in your blog especially its discussion. From the tons of comments on your articles, I guess I am not the only one having all the enjoyment here keep up the good work Gearwrench 85062

    ReplyDelete

Terimakasih Telah Berkomentar di Thomide

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel